“MANTRA PEMBEBASAN”
Oleh : Yully Riswati
Agenda sejarah berwarna merah
Bertorehkan selaksa kisah
Meski telah terbaca salah kaprah
Semua sudah ku kunyah mentah
Adegan demi adegan berlaga
Mempertontonkan sandiwara
Lakon berepisode tanpa jeda
Skenario dalam genggam sutradara
Sabda alam kehilangan makna
Diartikan sekedar bencana
Meski dalam kitab pujangga
Bermakna petuah pencerah dari maha Esa
Aku sebagai anak negeri
Terpaksa berkaca cermin retak
Membuka setiap lembar nurani
Mencari makna berontak
Terbaca olehku narasi pilu
Di akhiri kalimat tercetak tebal
“Kamu masih anak negerimu,
meski dari kaum marginal”
Kalimat itu seumpama bara
Membakar semangat nan basah di sudut pengap
Menghadirkan kembali inspirasi pengelana
Membebaskan suara yang sekian lama tersekap
Padamu Indonesiaku!
Yang merdeka dalam belenggu
Garuda ku sematkan didada
Sebagai tanda cinta pada nusa bangsa
Meski bengis kapitalis memburu
Mengoyak paru-paru dan jantungmu
Tak kan aku biarkan barang sejenak
Apa lagi sampai berkerak
Selangkah maju berani berkalang
Nadi terpasang berselang
Mengalir beku darah juang
Mengeras seumpama karang lautan
Akan aku persembahkan padamu
Sebuah arti kemerdekaan hakiki
Bersama pandu kebanggaanmu
Akan aku nyalakan suluh pijar sebelum pagi
Kini aku masih setia
Mengurai makna demi makna perlawanan
Agar menjadi rangkaian kata
Mantra-mantra pembebasan
Untukmu indonesiaku!
To Kwa Wan, 5 January 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Featured Post
Kisah Galau di Hati Minggu
Novel yang menurut saya termasuk kategori young adult ini ( baca: tidak direkomendasikan untuk pembaca di bawah umur tanpa pendampingan o...


-
Mencari Informasi dari pihak yang terpercaya itu penting! Sejak diberlakukan sampai hari ini, kontrak mandiri masih menjadi sesuatu yang ...
-
Narsis bareng sebelum meninggalkan HKOW (doc.pri) Hari Senin masih pagi, tapi matahari musim dingin yang lumayan menyengat membu...
-
Dalam sejarah, baik di China pun wilayah lain di dunia, wanita jarang sekali berpartisipasi dalam pemerintahan apalagi sampai menduduki ta...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar