PESAN KEPADA BUNGA MIGRAN
0leh: Arista Devi
Engkau bunga-bunga berwarna merah dan putih yang tumbuh
di taman pertiwi. Sebelum akar-akarmu tercabut paksa oleh tangan kapitalisme. Lalu
tercampakkan dalam penjara belukar kekar tanah penguasa asing. Tanah orang tempatmu
menanamkan benih harapan akan masa depan yang lebih baik. Impianmu.
Daunmu yang tersiram embun cinta, merindang. Memberi
sejuk hingga ke seberang, kepada sulur bunga-bunga belum berwarna yang berakar
serabut dan terenggut dari pelukmu. Harummu pun tercium, semerbak merebak. Lalu
dengan angkuhnya penguasa taman pertiwi menamaimu bunga devisa. Membuatmu tersenyum
hambar menahan segala rasa. Jengahmu.
Ah.. jika saja mereka tahu, nasibmu hanya sekedar
menjadi hiasan jambangan murah. Lalu tersimpan pada ruang-ruang sempit
menghimpit. Mekarmu terhalang tembok-tembok kekar kuasa. Di mana tergantung
catatan peraturan tak beraturan. Alangkah malangnya.
Duhai bunga migran …
Jika kini engkau terpasung, terkurung dalam keserakahan.
Berontaklah! Hunjamkan akarmu dan tumbuhlah meliar. Engkau bunga dengan selaksa
madu, jangan biarkan kumbang-kumbang kuasa menghisapmu. Tancapkan duri-durimu,
julurkan sulurmu menembus batas ruang. Dan kita tunjukan pada mata dunia akan
adamu.
Duhai bunga migran …
Yang engkau butuhkan hanya keberanian. Atau engkau
akan melayu dan tumbang. Hingga kembalimu bukan ke taman pertiwi dengan membawa
warna merah putihmu lagi, tapi terkubur di tanah merah dengan balutan warna
putih. Seperti bunga-bunga sebelummu dan sesudahmu. Mau?
Wahai bungaku …
Berhentilah berpasrah, cukupkanlah berserah. Keringkan
semua basah dan tautkan julur-julur sulurmu semuanya. Bersama dengan
bunga-bunga lainnya, bersatu! Bangkitlah! Berjuanglah! Merdekakan dirimu untuk
tumbuh, bersemi dan berbunga. Selayaknya bunga merah putih di taman pertiwi, di
taman mana pun engkau berada. Engkau adalah Bunga kebanggaan Indonesia.
Long Ping, 11/11/2011
11:00Am
:dedikasi
untuk TKW/Perempuan Migran Indonesia di mana pun berada. Bagiku sebutan ‘Pahlawan
Devisa’ bukan hanya untuk uang yang kalian hasilkan, tapi juga cinta, kasih dan
pengorbanan rasa yang ada.
Biodata penulis:
Arista
Devi adalah nama pena dari Yuli Riswati. Pecinta warana ungu yang sedang bekerja
di Hong Kong ini dengan segala keterbatasannya, dia
bercita-cita ingin menjadi penulis inspiratif. Cerpen true storinya yang
berjudul: Sepenggal Catatan Perempuan Migran
menjadi Juara 1 dalam lomba yang diadakan ATKI & PILAR-HK 2011.
Info:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar